Home

By. Aphrodiv

Cast : Im Yoona – Lee Donghae

Genre : Sad, Romance

Length : Fluff

Rate : T

Cover by. BubbleBaek27 Art 

.

.

.

.

.

.

.

.

Mobil hitam itu melaju tidak terlalu cepat membelah jalanan. 

Tidak peduli dengan langit yang semakin menghitam, jalanan di Ibukota Korea Selatan itu tampak masih ramai dengan mobil mobil yang masih berlalu lalang. 

Pukul 2.41 dini hari, Yoona semakin mempercepat mobilnya. 

Yang ia inginkan hanya sampai ke apartment miliknya dan istirahat. Itu saja. 

Taeyeon sudah mencegah nya pulang tadi, mengingat ini sudah hampir pagi. 

Tapi Yoona bersikeras untuk kembali ke apartementnya, bukan karena ia tidak nyaman bermalaman di dorm girlgroup asal SM Entertainment itu, ia hanya merindukan ranjangnya dan suasan kamarnya. 

Yoona rasa hanya kamar dan ranjang miliknya itulah yang mampu menghilangkan segala penat tubuhnya, dan hatinya? Mungkin. 

Maka dari itu Yoona rela mengemudi sendirian saat hari sudah tidak lagi tengah malam. 

Mengalahkan rasa takutnya karena sendirian berkemudi dimalam menjelang pagi itu.

Yoona berhenti ketika melihat lampu merah menyala. 

Pikirannya melalang buana ke 2,5 tahun yang lalu. 

Dirinya pernah bersikeras juga ingin pulang dijam yang hampir sama. 

Ia bersikeras pulang ke apartmennnya, setelah sebelumnya lelaki itu mengatakan bahwa ia ingin bicara saat itu juga. 

Mendengar suara penuh keputus-asaan lelaki itu, tanpa pikir panjang Yoona pergi meninggalkan para member Soshi yang mencegahnya mengingat hari sudah sangat larut. 

Yoona sampai diapartment miliknya, dan mendapatkan lelaki itu dengan keadaan yang mengenaskan. Berantakan. 

Beberapa botol minuman alkohol tergeletak mengenaskan dilantai, padahal Yoona tau bahwa laki laki itu sama sekali tidak bisa minum. 

Bau tubuhnya menyengat, kantung matanya terlihat jelas, bahkan pakaian lelaki itu sangat berantakan. 

Tapi lelaki itu masih bisa bangkit, menarik keras bahu Yoona. 

Menatap dalam kemata Yoona dengan tatapan penuh kesakitan dan kecewa. 

“Hentikan sandiwara kalian atau kita benar benar berakhir?” hati Yoona hancur saat itu juga. 

Yoona juga tak ingin melakukan sandiwara itu, tapi itu semua demi membernya dan grupnya. 

Agensi memberikan perintah, ia tak bisa apa apa.

“Kupikir kau mengerti” Yoona kira ia akan mengerti. Ternyata tidak. 

“Aku sudah sampai pada garis batasku. Kukira aku bisa bertahan, tapi seakan akan kau mengiyakan perkataan mereka. Yoona, bahkan satu teman mu pun tak tau hubungan kita. Baik saja jika itu dirimu, tapi tidak denganku. Aku tau, kau menikmati sandiwara mu” seketika badan Yoona menegang. 

Ia ketauan. Bahwa dirinya sudah jatuh pada permainan agensi, bahwa ia sudah jatuh pada peran yang ia lakukan dengan lelaki lain. 

Yoona mencintai lelaki yang ada dihadapannya itu, namun hatinya tak bisa berbohong bahwa ia mulai suka pada lelaki yang menjadi lawan sandiwaranya. 

Yoona tak mau kehilangan keduanya. 

“Aku atau Lee Seung Gi?” Yoona memejamkan matanya erat. 

Sudah saatnya ia menerima resiko yang ia lakukan. 

Resiko dari dirinya yang menikmati sandiwaranya dengan Lee Seung Gi. 

Resiko ia telah berselingkuh dengan kekasih publik nya.

Lelaki itu meninggalkan Yoona tanpa sepatah katapun. Dan sejak saat itu ia tak pernah berbicara pada lelaki itu, bahkan tak ada kata perpisahan. 

Dan saat lelaki itu berangkat militer pun Yoona tak mengatakan apapun. 

Yoona kembali melajukan mobilnya ketika warna hijau menyala dilampu lalu lintas. 

Setelah kejadian itu, Yoona sadar bahwa sandiwara tetaplah sandiwara. 

Yang Yoona sesali hanya kenapa sandiwara itu berakhir ketika lelaki yang terpenting didalam hidupnya sudah mengaku kalah dan pergi. 

Mobil hitam Yoona memasuki gedung mewah dimana apartment nya berada, ia sudah sampai. 

Tak perlu waktu sangat lama, Yoona sudah sampai didepan apartment miliknya. 

Apartment yang menurutnya sangat nyaman karena semua kenangan indah maupun buruk ada didalamnya. 

Yoona membuka pintunya, dan memasukinya begitu saja. 

Tujuannya adalah pulang dan beristirahat. Apalagi?

Yoona memasuki kamarnya namun langkahnya terhenti diambang pintu. 

Jantungnya berdegup kuat membuat tubuhnya sedikit bergetar. 

Kerinduan itu tak bisa ia tahan agar tidak meledak. 

Harusnya lelaki itu bangun dan bertanya ‘Ahh kau sudah pulang?’ seperti didrama drama yang biasa ia tonton. Tapi tidak, lelaki itu benar benar seperti idiot. 

Tanpa menunggu apa apa,  Yoona berlari dan melompat keatas ranjangnya, menimpahi lelaki yang tidur diatas ranjangnya itu. 

Air mata berbagai ekspresi itu tak bisa Yoona bendung, wajahnya sudah basah akibat air matanya. 

Lelaki itu tentu saja terbangun dari mimpi indahnya karena tiba tiba merasa sesuatu yang berat menimpah tubuhnya. 

Senyuman di bibirnya terukir, senyuman yang semua orang tau akan membuat wanita mana saja yang melihatnya akan pingsan. 

Lelaki itu membalas pelukan Yoona, mengelus rambut selembut sutra milik Yoona penuh kasih sayang. 

Membiarkan kaos putihnya basah akibat tangisan Yoona yang tak kunjung berhenti. 

“Aku pulang. Maaf jika aku sangat terlambat”

“Kau benar benar brengsek, Lee Donghae!”

-SELESAI-

Aku kembali dengan sepotong ff ku. 

Cuma berisi satu scene dengan kegajean seperti biasa. 

Author cuma pengen nulis ff tanpa modal idel apapun 😂

Dan terciptalah ff ini yang selesai dalam kurang satu jam. 

Maaf karena banyak typo atau alur cerita yang ngebosenin, ga tentu arah, dan ga seru. 

Thanks uda baca, thanks buat review. 

I love you 😚😘

22 respons untuk ‘Home

  1. gantung banget ffnya. ko tiba2 donghae udh maafin yoona aja ya? mungkin donghae sadar kalo dia itu hanya kebawa emosi aja jadi sekarang dia sudah sadar deh. ffnya keren thor 😘😉😁

    Suka

  2. Cerita yg tidak telalu panjang dan bisa di bilang pendek dan simple mungkin?? Tapi sangat lengkap..kekecewaan,penghianatan,penyesalan,kelegaan,dan kebahagiaan benar benar terangkum dalam cerita..👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻 good storyyyy … Ah aku berharap yoona dan donghae benar benar bersama. 😘😘👍🏻👍🏻

    Suka

Tinggalkan komentar